Siapa yang tak kenal Borobudur? Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini merupakan situs warisan dunia dan candi terbesar di dunia. Oleh karena itu, kemenparekraf terus melakukan pengembangan potensi wisata candi Borobudur.

Sudah sejak lama Borobudur menjadi ikon Indonesia karena memiliki struktur bangunan yang unik dan nilai sejarah. Pengembangan infrastruktur juga akan membuat wisatawan merasa nyaman ketika mengunjungi candi tersebut.

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Candi Borobudur

Dalam rangka memajukan potensi pariwisata di Borobudur, kemenparekraf berkolaborasi dengan Badan Otorita Borobudur untuk memfokuskan pembangunan infrastruktur di area Borobudur. Berbagai hal yang menjadi fokus pengembangan infrastruktur Borobudur antara lain :

  • Jembatan

Salah satu cara untuk menunjang pariwisata Borobudur adalah dengan membangun jembatan yang menghubungkan kawasan Borobudur. Keberadaan jembatan ini akan memudahkan wisatawan ketika mengunjungi Borobudur dan kawasan sekitarnya yang juga memiliki daya tarik tersendiri.

  • Kereta Gantung

Pembangunan kereta gantung atau cable car merupakan langkah inovatif dalam  menghubungkan Borobudur dengan berbagai hub destinasi wisata yang ada di sekitarnya. Nantinya cable car tersebut akan mengadopsi konsep Transit Oriented Development.

  • Borobudur Highland

Borobudur Highland yang terletak di Perbukitan Menoreh nantinya akan menjadi menyediakan akomodasi bagi wisatawan. Jarak Borobudur Highland dengan  candi Borobudur sekitar 12 km. Berbagai macam resort, hotel, glamping dan fasilitas lainnya akan menunjang kegiatan wisata di sana.

Saat ini memang sudah banyak investor yang berpartisipasi dalam mengembangkan proyek Borobudur Highland. Kemenparekraf turut mendukung pengembangan Borobudur Highland sebagai salah satu ecotourism yang dapat terhubung dengan desa wisata di sekitarnya.

Borobudur Highland yang berbasis resort dan mengusung tema cultural eco resort berpotensi menjadi produk pariwisata baru kelas dunia. Kawasan Borobudur Highland sebagai alternatif bagi wisatawan yang ingin bersantai di resort atau glamping dan menikmati berbagai atraksi menarik lainnya.

Tata Kelola Wisata Candi Borobudur

Mengingat Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas, maka tata kelola yang inovatif akan semakin memajukan tempat wisata tersebut. Sebab itulah, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta dalam mengelola kawasan wisata di Borobudur.

Secara luas, kerjasama tersebut tentu akan melibatkan peran beberapa kementerian, lembaga-lembaga pemerintah pusat, provinsi, daerah, bisnis dan asosiasi, akademisi, komunitas, masyarakat dan media.

Pengembangan proyek Borobudur Highland untuk menyediakan resort dan atraksi berkelas dunia menjadi salah satu wujud tata kelola wisata di kawasan Borobudur agar mampu menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pengelolaan wisata yang baik di kawasan Borobudur meliputi beberapa aspek seperti akses jalan, sistem pengelolaan sampah, air minum, sistem pengurusan air limbah terpusat, ketenagalistrikan, tourism information center, telekomunikasi dan informatika.

Sebenarnya pengembangan kawasan pariwisata Borobudur juga mencakup destinasi pariwisata Nasional Borbudur-Yogyakarta, Semarang-Kaimun Jawa, dan Solo-Sangiran. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, khususnya masyarakat sekitar destinasi wisata.

Mengenal Borobudur Trail of Civilization

Untuk merasakan sensasi yang berbeda ketika berwisata ke Borobudur, kamu perlu mencoba travel pattern yang baru di sekitar kawasan tersebut. Travel pattern yang menjadi salah satu program dalam mengembangkan wisata Borobudur ialah Borobudur Trail of Civilization.

Program Borobudur Trail of Civilization, membuat liburan kamu bukan sekedar jalan-jalan biasa namun akan lebih bermakna karena pola perjalanan ini berdasarkan relief yang tertera di Candi Borobudur. Relief tersebut menceritakan peradaban pada masa kerajaan Hindu-Buddha di pulau Jawa.

Dengan kata lain, program tersebut menjadi pendekatan pariwisata berkualitas untuk memahami jejak peradaban. Program tersebut memiliki lima travel pattern seperti Joglosemar Historic Trail, Ancient Kingdom Trail, Buddhist Pilgrimage, The Classical Indonesia Batik Route, dan Edu Trail.

Kegiatan Apa Saja yang Ada dalam Borobudur Trail of Civilization?

Borobudur Trail of Civilization membuat liburan kamu lebih bermakna dan bermanfaat. Dalam program ini, kamu bisa melakukan kegiatan seperti bercocok tanam, belajar bermain gamelan, membuat gerabah, menaiki delman, menambah wawasan astronomi, dan masih banyak lagi.

Intinya program tersebut mengutamakan unsur entertainment, edukasi dan storytelling yang mencerminkan nilai-nilai yang ada pada relief Borobudur. Program seperti ini tentu akan memberikan pengalaman baru bagi para wisatawan dan memahami sejarah candi Borobudur lengkap.

Perpaduan antara teknologi dan alam mampu mampu menciptakan alternatif ecotourism yang menawarkan kenyamanan bagi wisatawan. Oleh sebab itu, pemerintah dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan wisata candi Borobudur terus melakukan tata kelola wisata yang inovatif.

Pengembangan wisata candi Borobudur melibatkan banyak pihak, jadi semua pihak termasuk masyarakat dapat menikmati manfaat dari sektor pariwisata ini.